Pengumpulan Manusia Pada Hari Kiamat
HARI KEBANGKITAN
Sifat (Karakteristik) pengumpulan manusia pada hari kiamat.
عن عائشة رضي الله عنها قالت: سمعت رسول الله- صلى الله عليه وسلم- يقول: «يُحْشَرُ النَّاسُ يَومَ القِيَامَةِ حُفَاةً عُرَاةً غُرلاً» قلت: يا رسول الله النساء والرجال جميعاً، ينظر بعضهم إلى بعض؟ فقال- صلى الله عليه وسلم-: «يَا عَائِشَةُ الأَمْرُ أَشَدُّ مِنْ أَنْ يَنْظُرَ بَعْضُهُمْ إلَى بَعْضٍ». متفق عليه.
Aisyah Radhiyallahu’anha berkata bahwa ‘Saya mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Manusia dibangkitkan pada hari kiamat dalam kondisi tidak beralas kaki, bertelanjang, tidak dikhitan.” Aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah, wanita dan laki-laki semuanya, satu sama lain saling memandang?’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Hai Aisyah, perkaranya lebih berat dari (kesempatan) saling melihat satu sama lain.” (Muttafaqun ‘alaih).[1]
Orang-orang beriman dikumpulkan sebagai putusan yang terhormat lagi dimuliakan, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
قال الله تعالى: يَوْمَ نَحْشُرُ الْمُتَّقِينَ إِلَى الرَّحْمَنِ وَفْدًا [مريم/85]
(Ingatlah) hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang yang taqwa kepada Yang Maha Pemurah sebagai putusan yang terhormat. [Maryam/19: 85].
Orang-orang kafir dikumpulkan diseret atas wajah mereka dalam kondisi buta, tuli, bisu, haus, dan biru buram (?), yang pertama dari mereka ditahan atas yang terakhir, lalu mereka dihalau ke neraka secara bersama-sama.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
قال الله تعالى:وَنَحْشُرُهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى وُجُوهِهِمْ عُمْيًا وَبُكْمًا وَصُمًّا مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ كُلَّمَا خَبَتْ زِدْنَاهُمْ سَعِيرًا (97) ذَلِكَ جَزَاؤُهُمْ بِأَنَّهُمْ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا [الإسراء/97- 98]
Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat (diseret) atas muka mereka dalam keadaan buta, bisu dan tuli. Tempat kediaman mereka adalah neraka jahanam. Tiap-tiap kali nyala api jahanam itu akan padam, Kami tambah lagi bagi mereka nyalanya. Itulah balasan bagi mereka, karena sesungguhnya mereka kafir kepada ayat-ayat Kami …” [Al-Isra/17: 97-98].
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
قال الله تعالى: وَنَسُوقُ الْمُجْرِمِينَ إِلَى جَهَنَّمَ وِرْدًا [مريم/86].
…dan Kami akan menghalau orang-orang yang durhaka ke neraka Jahannam dalam keadaan dahaga.[Maryam/19: 86].
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
قال الله تعالى: يَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ وَنَحْشُرُ الْمُجْرِمِينَ يَوْمَئِذٍ زُرْقًا [طه/102]
(yaitu) pada hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala dan Kami akan mengumpulkan pada hari itu orang-orang yang berdosa dengan muka yang biru buram; [Thaha/20: 102].
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
قال الله تعالى: وَيَوْمَ يُحْشَرُ أَعْدَاءُ اللَّهِ إِلَى النَّارِ فَهُمْ يُوزَعُونَ [فصلت/19].
Dan (ingatlah) hari (ketika) musuh-musuh Allah Subhanahu wa Ta’ala digiring ke dalam neraka lalu mereka dikumpulkan (semuanya). [Fushshilat/41: 19].
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
قال الله تعالى: احْشُرُوا الَّذِينَ ظَلَمُوا وَأَزْوَاجَهُمْ وَمَا كَانُوا يَعْبُدُونَ (22) مِنْ دُونِ اللَّهِ فَاهْدُوهُمْ إِلَى صِرَاطِ الْجَحِيمِ [الصافات/22- 23]
(kepada malaikat diperintahkan): “Kumpulkanlah orang-orang yang zalim bersama teman sejawat mereka dan sembahan-sembahan yang selalu mereka sembah, selain Allah Subhanahu wa Ta’ala; maka tunjukkanlah kepada mereka jalan ke neraka. [Ash-Shaffat/37: 22-23].
عن أنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أنَّ رَجُلاً قَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ! كَيْفَ يُحْشَرُ الكَافِرُ عَلَى وَجْهِهِ يَوْمَ القِيَامَةِ؟ قَالَ: «ألَيْسَ الَّذِي أمْشَاهُ عَلَى رِجْلَيْهِ فِي الدُّنْيَا، قَادِرًا عَلَى أنْ يُمْشِيَهُ عَلَى وَجْهِهِ يَوْمَ القِيَامَةِ؟». متفق عليه
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu, sesungguhnya seorang laki-laki bertanya, ‘Hai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bagaimana digiring orang kafir di atas mukanya pada hari kiamat?’ Beliau menjawab: “Bukankah Allah Subhanahu wa Ta’ala Yang menjalankannya di atas kedua kakinya di dunia Maha Kuasa menjalankannya di di atas mukanya pada hari kiamat?” (Muttafaqun ‘alaih).[2]
Pada hari kiamat, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengumpulkan dan menggiring binatang melata, binatang berkaki empat, binatang liar, dan burung. Kemudian terjadi qishash di antara mereka. Lalu diqishash untuk kambing yang tidak bertanduk dari yang bertanduk yang dulu telah menanduknya. Apabila Allah Subhanahu wa Ta’ala telah selesai melakukan qishash di antara binatang, Dia berfirman baginya: ‘Jadilah tanah.’
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
قال الله تعالى: وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا طَائِرٍ يَطِيرُ بِجَنَاحَيْهِ إِلَّا أُمَمٌ أَمْثَالُكُمْ مَا فَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ مِنْ شَيْءٍ ثُمَّ إِلَى رَبِّهِمْ يُحْشَرُونَ [الأنعام/38].
Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat-umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatu apapun di dalam Al-Kitab, kemudian kepada Rabblah mereka dihimpunkan. [Al-An’aam/6: 38].
[Disalin dari مختصر الفقه الإسلامي (Ringkasan Fiqih Islam Bab : Tauhid dan keimanan التوحيد والإيمان ). Penulis Syaikh Muhammad bin Ibrahim At-Tuwaijri Penerjemah Team Indonesia islamhouse.com : Eko Haryanto Abu Ziyad dan Mohammad Latif Lc. Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah. IslamHouse.com 2012 – 1433]
_______
Footnote
[1] HR. Bukhari No. 6527 dan Muslim No. 2859 dan ini adalah lafazhnya.
[2] HR. Bukhari No 4760 dan Muslim No 2806 dan ini adalah lafazhnya.
Artikel asli: https://almanhaj.or.id/96404-pengumpulan-manusia-pada-hari-kiamat.html